Wednesday, 22 December 2010

PELABUHAN BAKTIKU

Walau telah kutuliskan Seratus sajak untukmu
Tak kan pernah mampu Menandingi cinta terindah
cinta seorang wanita Yang sungguh kuhormati selalu

Ialah, Bunda…Tempat pelabuhan baktiku
Yang ku dirikan dalam setiap Pancang dermaga Persinggahan waktuku
SekarangWajahmu terlihat begitu menua
Penuh gurat-gurat kelelahan
Karena begitu setia menjaga dan merayuWaktu
Agar selalu bersahabat denganku
salim_el_rhosyiedy

Keriput di jemari dan bulir-bulir otot Di lenganmu
Menjadi saksi,Bahwa kau tidak pernah sekejap saja Melepaskan genggaman cintamu Menyentuh dan mengangkat beban hati
Juga menyelimuti hariku yang begitu dingin

Bibirmu kini mengering dan menghitam
Karena tak henti mengalirkan doa untukku,
Setiap pagi, siang dan malam masih ingin singgah Selama 22 tahun usiaku

Bunda,Kaulah segala kasih termurni
Pancaran cahaya bumi
Dan aliran mata air terbening Yang Tuhan ciptakan
Sungguh kau,Adalah cinta yang selalu akan termaknai

No comments:

Post a Comment