Monday, 20 June 2011

Persaingan Ponsel Pintar dan OS Makin Memanas


Pilihan yang beragam menuntut kita semakin selektif dalam memilih ponsel sesuai dana dan kebutuhan. Belakangan vendor papan atas terus menelurkan ponsel cerdas yang bisa memuaskan dari sisi kebutuhan komunikasi sekaligus hiburan. Tak heran, persaingan di sektor smartpone ini terus memanas.   
Brand besar masih optimistis dengan pasar smartphone dan tak berhenti merilis jenis tebaru. Seperti nama besar Apple yang masih bangga dengan iPhone 4-nya. Atau keberadaan ponsel berbasis Android yang terus menggurita jumlahnya hingga Blackberry yang berbenah merilis seri lebih mutakhir.
Adalah sistem operasi Android yang kian banyak dan beragam memancing pengguna untuk memiliki smartphone. Hal ini membuat para produsen yang menganggapnya sebagai peluang untuk mengambil hati konsumen mulai mengadopsinya.
Kemunculan Android cukup memberi ancaman beberapa produsen lain yang masih setia dengan OS besutannya sendiri. BlackBerry yang bisa dikatakan sebagai salah satu ponsel pintar yang cukup populer di kalangan remaja hingga dewasa mulai keteteran dengan kemunculan sistem operasi Android tersebut.

Contohnya Andhika Primadhini, seorang karyawan Bank Swasta yang beralih menggunakan Android. Dhini yang sebelumnya pengguna BlackBerry ini beralasan bahwa banyaknya aplikasi gratis yang tersedia menjadi salah satu penyebab ia menjadi pengguna ponsel Android.
Pilihan Dhini jatuh pada Samsung Galaxy Fit yang secara harga tidak terlalu mahal dibandingkan produk lain.  Kamera 5 MP, bisa buat Wifi, dan tidak ketinggalan OS-nya yang sudah pada tahap 2.2 (Froyo) adalah faktor utama yang membuat Dhini pindah ke lain hati..
Dari pantauan PULSA di beberapa konter ITC Roxy Mas, Jakarta, Samsung tipe Galaxy Mini sampai saat ini tergolong laris di pasaran tidak hanya karena nama besar Samsung tapi juga karena penawaran harganya  yang cukup menggiurkan yakni Rp 1.540.000. Termasuk ringan di kocek untuk ukuran smartphone.

Rival satu negaranya yaitu LG juga mendapat respon yang cukup besar dari masyarakat. Salah satu tipe yang berhasil mencuri hati para pengguna smartphone tanah air adalah  LG Optimus One. Desain maupun spesifikasi yang ada di dalamnya tergolong bisa diandalkan.
Ponsel Android  Froyo ini berbaik hati dalam memberikan hardware yang mantap seperti kamera 3.15 MP. Dan untuk mendukung sistem operasinya LG menggunakan prosesor 600 MHz ARM 11 processor, Adreno 200 GPU, Qualcomm MSM7227 chipset untuk  kebutuhan multitasking.  Harga LG Optimus One sedikit lebih mahal ketimbang Samsung Galaxy Mini yakni Rp 2.245.000.
Dibandingkan dengan LG dan Samsung, dalam hal produktifitas penjualan Sony Ericsson sedikit tertinggal. Untung saja peminat ponsel pintar Sony Ericsson yang berbasis OS Android yakni Xperia Mini dan X8 masih termasuk banyak. Dua seri ini paling banyak dicari oleh para fans merek pabrikan Jepang- Swedia ini.

Lalu bagaimana dengan ponsel berbasis OS lain? iPhone, BlackBerry, dan Nokia merupakan beberapa nama besar yang tergolong setia dengan OS yang dimilikinya. Dengan beberapa update yang bisa dilakukan agar sistem operasi yang dimiliki dapat bersaing kuat dari serbuan Android. Seperti Nokia dengan Symbian^3 dan Blackberry dengan OS 6-nya.
Pemilik ponsel Nokia N97 Mini seperti Tommy Budiman, mahasiswa Universitas Prof. Dr. Moestopo, Jakarta tersebut tak menutup mata dengan maraknya ponsel Android. Namun, ia tetap jatuh hati pada Nokia. Salah satu alasannya yaitu karena sudah terbiasa dengan menu dan pengoperasian ponsel Nokia.
Bahkan untuk target ponsel berikutnya yang diinginkan yakni Nokia N8 yang menurutnya memenuhi kebutuhannya dari segi hiburan apalagi  kini OS-nya sudah pada tahap Symbian^3.

Untuk lebih mempertegasnya PULSA mencoba mewawancarai Yanuarsyah yang berprofesi sebagai Content Provider Multimedia dan pengguna BlackBerry. Ia pun termasuk setia dengan Blackberry karena banyaknya pengguna Blakcberry dan fasilitas Blackberry Messenger (BBM),  tidak  ketinggalan paket data yang memudahkan dan praktis.
Walaupun faktanya saat ini perkembangan OS Android terlihat berkembang pesat namun bukan berarti ponsel pintar dengan OS lain ‘mati gaya’. Pengguna ponsel pintar non OS Android juga tergolong banyak hal ini bisa terwujud karena unsur ‘brand’ serta pembenahan terus menerus untuk menyiasati kompetisi.
Harga kian terjangkau, spesifikasi yang semakin canggih atau aplikasi yang beragam nan banyak  merupakan strategi yang bisa ditawarkan produsen untuk para konsumen dalam menikmati sebuah ponsel pintar. lalu bagaimana dengan Anda? Ganti ponsel dengan OS berbeda atau tetap setia. (Dedy)

No comments:

Post a Comment