Semenjak beralih ke platform Windows Phone, Nokia tampaknya belum memperlihatkan perkembangan bisnis yang lebih baik dari sebelumnya. Dalam usaha memperkuat sekaligus mengembangkan strategi bisnis, Nokia dikabarkan berencana menjual perusahaan ponsel mewahnya, Vertu.
Menurut sumber dari Financial Times, vendor ponsel asal Finlandia tersebut berharap akan memakai dana hasil penjualan Vertu untuk mengembangkan bisnis smartphone-nya, yang belakangan belum terlihat baik.
Belum ada kejelasan tentang harga yang akan ditawarkan untuk Vertu. Laporan keuangannya pun hingga saat ini belum dipublikasikan. Namun, tampaknya saat ini nilainya sedang dievaluasi. Perkiraan pendapatan rutin (annual revenue) dari perusahaan ponsel mewah Nokia ini sekitar 200 juta Euro s/d 300 juta Euro. Dan, menurut Vertu, pihaknya selalu memperoleh pendapatan positif tiap tahunnya, meski jumlahnya tak disebutkan secara spesifik.
Nokia dilaporkan telah menunjuk Goldman Sachs untuk mengawasi penjualan anak perusahaannya itu, dimana sudah banyak pihak tertarik untuk mengambil-alihnya seperti dari kelompok ekuitas swasta termasuk perusahaan barang-barang mewah. Tapi, pembicaraan yang dilakukan masih dalam tahap awal.
Melihat perkembangan diatas, terkesan bahwa Nokia sedang 'kalang kabut' kekurangan modal untuk melakukan penetrasi sekaligus pengembangan pasar untuk smartphone windows phone-nya.
Menurut sumber dari Financial Times, vendor ponsel asal Finlandia tersebut berharap akan memakai dana hasil penjualan Vertu untuk mengembangkan bisnis smartphone-nya, yang belakangan belum terlihat baik.
Belum ada kejelasan tentang harga yang akan ditawarkan untuk Vertu. Laporan keuangannya pun hingga saat ini belum dipublikasikan. Namun, tampaknya saat ini nilainya sedang dievaluasi. Perkiraan pendapatan rutin (annual revenue) dari perusahaan ponsel mewah Nokia ini sekitar 200 juta Euro s/d 300 juta Euro. Dan, menurut Vertu, pihaknya selalu memperoleh pendapatan positif tiap tahunnya, meski jumlahnya tak disebutkan secara spesifik.
Nokia dilaporkan telah menunjuk Goldman Sachs untuk mengawasi penjualan anak perusahaannya itu, dimana sudah banyak pihak tertarik untuk mengambil-alihnya seperti dari kelompok ekuitas swasta termasuk perusahaan barang-barang mewah. Tapi, pembicaraan yang dilakukan masih dalam tahap awal.
Melihat perkembangan diatas, terkesan bahwa Nokia sedang 'kalang kabut' kekurangan modal untuk melakukan penetrasi sekaligus pengembangan pasar untuk smartphone windows phone-nya.
No comments:
Post a Comment