Duo co-CEO Research In Motion (RIM) Jim Balsillie dan Mike Lazaridis memutuskan mundur dari perusahaan pembesut BlackBerry tersebut. Kabar itu tentu saja mengejutkan publik, dimana hal ini dianggap sebagai puncak dari permasalahan internal RIM yang sudah terdengar rumornya sejak lama.
Berdasarkan informasi dari Wall Street Journal, Lazaridis dan Balsillie terpantau cukup lama berada dalam tekanan investor, sehingga mereka harus mundur melepaskan jabatannya. Meski begitu keduanya tetap berada di posisi dewan direktur. Bahkan posisinya masih tetap kuat, mengingat keduanya berstatus sebagai pemilik saham terbesar RIM. Masing-masing memegang kepemilikan 5% saham di perusahaan asal Kanada tersebut. Malahan, Lazaridis disebutkan akan tetap aktif sebagai vice-chairman dan head of innovation committee.
Sebelum memutuskan mundur, baik Lazaridis dan Balsillie telah mempertimbangkan untuk menunjuk Thorsten Heins sebagai pemegang tampuk kekuasaan produsen BlackBerry tersebut. Thorsten Heins masih orang dalam RIM, yang sebelumnya menjabat sebagai Chief Operating Officer (COO). Heins terpilih sebagai President dan CEO untuk meneruskan implementasi berbagai rencana RIM ke depan, yang sebelumnya sudah diajukan kedua co-CEO ke dewan direksi.
Sebagai pimpinan BlackBerry maka tantangan yang harus dihadapi Thorsten yakni menangkal dominasi Apple dan Android. Maklumlah, kedua platform tersebut benar-benar sudah menggurita di pasaran global. Bahkan RIM pun harus lebih tangguh dalam persaingan, mengingat perusahaan sekelas Microsoft pun ingin pula ambil bagian di bursa smartphone, dengan menggandeng Nokia plus operator besar seperti AT&T, yang sebelumnya kerap menjadi partner BlackBerry dalam memasarkan produk.
Berdasarkan informasi Bloomberg, Heins yang pernah menjadi manager Siemens AG dan tercatat bergabung dengan RIM empat tahun lalu itu, akan menjalankan tugas sebagai CEO secepatnya. (Wr)
Berdasarkan informasi dari Wall Street Journal, Lazaridis dan Balsillie terpantau cukup lama berada dalam tekanan investor, sehingga mereka harus mundur melepaskan jabatannya. Meski begitu keduanya tetap berada di posisi dewan direktur. Bahkan posisinya masih tetap kuat, mengingat keduanya berstatus sebagai pemilik saham terbesar RIM. Masing-masing memegang kepemilikan 5% saham di perusahaan asal Kanada tersebut. Malahan, Lazaridis disebutkan akan tetap aktif sebagai vice-chairman dan head of innovation committee.
Sebelum memutuskan mundur, baik Lazaridis dan Balsillie telah mempertimbangkan untuk menunjuk Thorsten Heins sebagai pemegang tampuk kekuasaan produsen BlackBerry tersebut. Thorsten Heins masih orang dalam RIM, yang sebelumnya menjabat sebagai Chief Operating Officer (COO). Heins terpilih sebagai President dan CEO untuk meneruskan implementasi berbagai rencana RIM ke depan, yang sebelumnya sudah diajukan kedua co-CEO ke dewan direksi.
Sebagai pimpinan BlackBerry maka tantangan yang harus dihadapi Thorsten yakni menangkal dominasi Apple dan Android. Maklumlah, kedua platform tersebut benar-benar sudah menggurita di pasaran global. Bahkan RIM pun harus lebih tangguh dalam persaingan, mengingat perusahaan sekelas Microsoft pun ingin pula ambil bagian di bursa smartphone, dengan menggandeng Nokia plus operator besar seperti AT&T, yang sebelumnya kerap menjadi partner BlackBerry dalam memasarkan produk.
No comments:
Post a Comment